Kendari, SATUSULTRA – Dalam rangka meningkatkan eksistensi penangkapan ikan, Dinas Perikanan Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kaji banding di Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang dan Dinas Perikanan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Kaji banding itu dilaksanakan selama empat hari, mulai Senin 20 Mei sampai Kamis 24 Mei 2024.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Usaha perikanan Dinas Perikanan Kota Kendari Budi Utomo kemudian menjabarkan, saat kaji banding di BBPI, Dinas Perikanan Kendari bermaksud untuk melihat serta mempelajari pengelolaan dan pemanfaatan teknologi alat penangkapan ikan ramah lingkungan.
Ketika ada inovasi atau alat tangkap terbaru yang mereka saksikan di BBPI, maka tim dinas perikanan akan mempelajari segala hal tentang teknologi tersebut.
“Jika kemudian ternyata alat tangkap tersebut dapat diaplikasikan di daerah kita, maka tidak menutup kemungkinan kita akan melakukan kegiatan lebih lanjut, sehingga kita dapat menerapkan penggunaan alat tangkap tersebut,” ucapnya, Rabu (29/5/2024).

Budi mengungkapkan, kegiatan kaji banding yang dilakukan di BBPI menjadi sangat penting untuk menjawab kendala nelayan di Kota Kendari. Katanya, salah satu kendala nelayan di Kendari yakni biaya operasional cenderung besar, yang diantaranya berasal dari pengadaan dan perbaikan alat tangkap.
Hal itu karena, alat tangkap merupakan komponen yang paling mudah mengalami kerusakan dalam pengoperasiannya, sehingga membutuhkan biaya paling besar dalam aktivitas penangkapan ikan.
Harapannya, melalui kaji banding di BBPI Semarang itu, Dinas Perikanan Kendari dapat memperoleh informasi yang dikemudian hari dapat dikonversi menjadi solusi bagi masalah nelayan.
“Misalnya pilihan jenis alat tangkap yang tepat sesuai karakteristik daerah atau semacamnya, sehingga nelayan tidak mengeluhkan lagi biaya operasional untuk perbaikan alat tangkap,” paparnya.

Lebih lanjut Budi juga mengatakan, sebagai pelaksana pelayanan teknis dan penyebarluasan uji terap teknis dibidang penangkapan ikan, BBPI Jateng, juga membuka peluang bagi nelayan kota Kendari untuk mendapatkan bimbingan teknis ataupun pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan dan peningkatan kegiatan penangkapan ikan.
Masih di BBPI Semarang, tim kaji banding Dinas Perikanan Kendari juga diajak untuk melihat aktivitas di laboratorium pengujian BBPI, yaitu pengujian mesin untuk konversi Bahan bakar Minyak ke Bahan bakar Gas, dan pengujian kekuatan alat tangkap.
“Pengujian yang dilakukan oleh BBPI dilakukan dalam menjalankan fungsi pelaksanaan penyiapan bahan standarisasi dan sertifikasi di bidang penangkapan oleh BBPI,” ungkapnya.

Selain di BBPI, tim kaji banding Dinas Perikanan juga menyerap informasi dari Dinas Perikanan Kota Semarang dalam hal pengembangan kelembagaan dan pembinaan kelompok nelayan kecil. Melalui kunjungan itu, diharapkan nantinya akan diterapkan kepada nelayan di Kota Kendari.
Budi mengatakan, di Dinas Perikanan Kota Semarang, tim kaji banding melihat lebih dekat pengembangan kelembagaan dan pola pembinaan kelompok nelayan kecil di Kota Semarang, utamanya dalam mempertahankan dan meningkatkan eksistensi nelayan kecil di daerah perkotaan.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Semarang diantaranya rutin mengadakan lomba dayung perahu untuk nelayan kecil. Lomba ini sangat antusias diikuti oleh para nelayan di sana,” jelasnya.
Melalui kaji banding itu pula Budi berharap akan dapat meningkatkan sinergitas di sektor perikanan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan.
“Tujuan kita melaksanakan kaji banding ini, salah satunya untuk meningkatkan eksistensi nelayan kecil dalam kegiatannya melakukan penangkapan ikan,” tandasnya. (*/adv)













Komentar