Sasar Anjal, Pol PP Kendari Gandeng Polisi

advertorial

Kendari, SATUSULTRA – Tak henti-hentinya Satpol PP Kota Kendari menindak para pelanggar Perda. Kali ini instansi yang dipimpin Samsu Alam itu akan kembali menyasar anak jalanan, pengemis dan badut yang sering mangkal di jalanan kota Kendari.

Sekretaris Pol PP Kendari, Yusri.P mengatakan akhir pekan ini mereka akan melakukan penertiban. Sesuai instruksi Pj Walikota Kendari Asmawa Tosepu, maka Satpol PP akan melibatkan dinas terkait dan polisi agar berjalan sukses.

Ia mengaku selama ini sebenarnya kegiatan ini tiap malam melaksanakan operasi, namun kali ini ada program tersendiri, yakni melaksanakan operasi Yustisi.

“Kita libatkan kepolisian disamping menegakkan Perda juga menghindari terjadi tindakan kriminal saat dilakukan penertiban, makanya kami minta untuk di backup kepolisian,” jelasnya, Kamis (3/8/2023).

Sekretaris Satpol PP kota Kendari, Yusri.P

Selain melanggar Perda, para pengemis, anak jalanan dan badut yang mangkal di jalanan, membuat masyarakat resah. Sudah beberapa kali ungkapnya, masyarakat mengadukan hal tersebut ke kantor Satpol PP Kendari.

“Di sisi lain ini juga sudah meresahkan masyarakat, karena sudah beberapa kali masyarakat datang mengadu di kantor,” ungkapnya.

Lokasi yang akan menjadi sasaran penertiban utamanya di area lampu merah yang menjadi langganan anak jalanan. Diantaranya, lampu merah di jalan ahmad Yani (GMT), jalan MT Hariono (Perempatan Wua-wua), jalan abdulah silondae (Perempatan MTQ), jalan supu yusuf (Perempatan baypass), hingga di perbatasan gerbang Ranomeeto.

“Sebelumnya kita memang melibatkan polisi dalam melaksanakan patroli penertiban yakni dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkantibmas). Namun ini skalanya lebih besar, dan kerjasama ini mudah-mudahan akan berjalan terus,” jelasnya.

Karena telah sering kali melakukan sosialisasi saat penertiban, maka pelanggar penertiban kali ini akan diberi tindakan. Tak ada lagi teguran, pelanggar akan digiring ke kantor Satpol PP.

“Kalau terkena operasi maka kami bawa ke kantor. Kami akan lakukan pendataan kemudian akan dilaksanakan pembinaan,” bebernya.

Ia membeberkan dari hasil operasi sebelumnya, anak jalanan, badut dan pengemis yang selama ini berkeliaran di Kendari, ternyata banyak yang bukan warga kota Kendari. Mereka berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan beberapa daerah lainnya di Sultra.

“Nanti saat razia kita akan lakukan pendataan, penindakan dan pembinaan,” tandasnya. (c)

reporter : Arsya
editor : Linri Merinda

Please follow and like us:
Pin Share

Komentar