Kendari, SATUSULTRA – Sukamto Toding dan Mustari masing-masing sudah melakukan pemetaan, terkait apa-apa saja yang akan dilakukan, pasca dilantik menjadi Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dan Pj. Bupati Kabupaten Buton.
Sukanto Toding fokus pada tiga esensi tugas sebagai pemangku kebijakan, sedangkan Mustari jadwalkan duduk bersama dengan Forum Komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
“Tugas esensial kami ada 3 yakni tugas pemerintahan, tugas pembangunan dan kemasyarakatan,” kata Sukanto Toding.
Menurut Sukanto, dari tiga tugas pokok yang ia sebutkan, paling utama untuk didudukan bersama unsur pimpinan di daerah yakni tugas pemerintahan. Sebab didalamnya, mencakup pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), pemilihan calon anggota legislatif (Pilcaleg) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Untuk hal itu, Sukanto yang juga Asisten III Setda provinsi Sultra itu, mengatakan, sudah melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan KPU maupun aparat pemerintah di daerah yang akan ia nakhodai.
“Sejauh ini sudah terkoordinasi, baik KPU maupun pemerintah. Utamanya sekarang kita koordinasi dan terkait bagaimana kesiapan anggaran. Alhamdulillah kita sudah koordinasi kabupaten/kota dan provinsi, mengenai pembagian tugas penganggaran dan tahapan yang akan kita laksanakan,” jelasnya.
Mengenai penolakan terhadap dirinya di Kabupaten Kolut, pria berkacamata itu mafhum dan menganggap hal itu bukan sesuatu yang luar biasa, terlebih ditanggapi serius. Baginya, semua itu merupakan suatu dinamika yang biasa terjadi. Toh dia hanya menjadi pelaksana tugas, untuk mengisi kekosongan jabatan hingga terpilihnya kepala daerah definitif melalui mekanisme Pilkada.
“Saya sih menganggap itu dinamika. Sekali lagi kalau kita paham, ini penugasan. Bukan politik. Masyarakat bisa memilih pemimpin saat Pilkada nanti. Waktunya Pj ini juga terbatas, hanya 1 tahun,” ujarnya.
Adapun tugas pembangunan, lanjut dia, sudah ada target yang akan direalisasikan yakni penanganan stunting dan menjaga stabilitas harga bahan pokok dari sisi suplay dan demand agar tidak terjadi inflasi. Sementara terkait tugas kemasyarakatan, Sukanto sudah memetakan langkah strategis dalam menjaga kondisi di masyarakat dan harmonisasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilcaleg, Pilkada hingga Pemilu.
Lalu bagaimana dengan Mustari? Pj. Bupati Kabupaten Buton itu, juga sudah menyiapkan beberapa program kerja strategis ketika tiba di Buton nanti.
“Kita akan rapat dengan Forkopimda dulu. Karena di sana masuk hutan karena wilayah hutannya luas dan signal komunikasi yang masih kurang bagus, jadi saya mau tahu dulu kondisi wilayah. Kalau istilah dalam organisasi, kita konsolidasi dulu. Mudah-mudahan di perubahan anggaran ini, kita bisa selesaikan NPHD dan pengamanan. Juga soal netralitas ASN, itu pasti sesuai regulasi. Sudah ada format peningkatan kinerja pegawai,” tandasnya.
Ada yang menarik pada pelantikan 2 Pj. Bupati yang dilantik dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi Senin (4/9/2023) pukul 15.30 WITA. Jika Sukanto Toding didampingi istri saat seremoni pelantikan, maka lain halnya dengan Mustari. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra itu, tidak didampingi istrinya. Mustari hanya didampingi putri sulungnya. Sedangkan sang istri yang baru saja melaksanakan Umroh di Tanah Suci Mekkah, masih dalam perjalanan pulang ke tanah air. Sehingga tidak dapat mendampingi sang suami di moment penting penuh suka cita tersebut.
Rupanya kondisi tersebut, sampai juga di telinga Ali Mazi. Dia sampai memberi sambutan khusus untuk Mustari.
“Kalau biasanya, suami didampingi istri saat dilantik, maka lain juga dengan Bupati Buton, pak Mustari. Dia ini malah didampingi putri sulungnya. Dia masih kuliah di Universitas Halu Oleo dan sudah semester 8. Jadi kalau ada yang mau sama dia, ya silakan dilamar sama bapaknya,” katanya mengundang tawa hadirin. (b)
Editor : Indri
Komentar