Kendari, SATUSULTRA – Dibalik tenangnya demo mahasiswa di gedung DPRD Sultra, pada Senin (1/9/2025) di Kota Kendari, yang diprediksi bakal chaos, serupa di daerah lain di Indonesia, demo di Sulawesi Tenggara (Sultra) bisa jadi yang paling aman. Sebelas elemen mahasiswa yang merupakan gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se – Kota Kendari dan elemen pemuda, nyatanya bubar dengan damai, tanpa meninggalkan kerusakan pada fasilitas pemerintah, tidak ada chaos dengan aparat kepolisian dan tidak ada intimidasi lewat tembakan gas air mata dari aparat berbaju coklat.
Mahasiswa bebas menyuarakan 4 tuntutannya yang juga merupakan tuntutan secara nasional, dimana 2 diantaranya yaitu meminta DPRD Sultra untuk mengeluarkan rekomendari atas penolakan kenaikan tunjangan anggota DPR RI, meminta gubernur Sultra dan anggota DPRD Sultra serta untuk menurunkan tunjangan anggota dewan di tengah efisiensi anggaran.
Tentunya, demonstrasi yang dimulai sejak pagi dan berakhir sore pukul 17.15 Wita, menjadi pemandangan yang menyejukkan hati bagi Kapolda Sultra dan Danrem 143 HO. Sebab, kekhawatiran chaos bakal meluas hingga ke Sultra, nyatanya berlangsung aman terkendali dan damai tanpa chaos. Aparatpun tidak bertindak represif.
Anggota Polda Sultra dan jajaran, kendati siaga dengan peralatan lengkap, baik dari Dalmas maupun Brimob, namun mampu melaksanakan tugas dengan tenang. Mahasiswa yang datang menyampaikan aspirasi, juga tak kalah tenangnya. Mereka datang dengan semangat, menyuarakan aspirasi rakyat agar sampai ke pemerintah pusat.
Rahman, perwakilan BEM Teknik Universitas Halu Oleo (UHO), dalam orasinya mengatakan, bersama teman-teman mahasiswa yang tergabung dalam kumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa universitas di Kota Kendari, menduduki kantor perwakilan rakyat, bukan untuk mencari panggung, melainkan untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang lahir dari keputusan tak berpihak dari wakil rakyat di DPR RI.
“Mari kita sama-sama berjuang di barisan kebenaran. Kita berdiri bukan hanya untuk kita dilihat, bukan untuk mencari nama. Tapi di tempat ini, ada perwakilan. Kita, meneruskan apa yang menjadi suara rakyat yang ingin hidup merdeka di negara ini,” katanya.
“Saya kira negara ini dibangun, supaya masyarakat Indonesia bisa merasakan kemerdekaan. Tapi yang ada pajak dimana-mana. Pemerintah ada, agar bisa melindungi rakyatnya, bukan untuk duduk dalam ruangan ber-AC. Untuk kawan seperjuangan, jangan pernah ragu untuk bisa kita wakilkan masyarakat kecil. Saya harap orang-orang di dalam gedung DPR bisa mencari solusi. Kita datang bukan untuk buat gaduh, tapi bagaimana kita dapat solusi,” katanya.
Aksi damai mahasiswa, tentu menjadi pemandangan yang diharapkan ketua DPRD Sultra bersama anggota DPRD Sultra lainnya, tak terkecuali pihak kepolisian dan TNI. Danrem 143 HO, Brigjend TNI, Raden Wahyu Sugiarto, mengatakan, kendati hanya mem-back up pihak kepolisian yang bertugas, namun pihaknya juga menurunkan ratusan personelnya, baik di gedung DPRD Sultra maupun di DPRD Kota.
“TNI dan Satpol PP itu hanya nambah. Konsep operasi, ada di kepolisian. Hari ini, kami dari TNI ada 120 orang. Di sini di gedung DPR cuma 120 orang. Di DPRD kota, itu personel Kodim yang jumlahnya 1 pleton atau 40 orang. Ini di luar Babinsa ya, karena Babinsa tugasnya memang di lapangan,” katanya.
Ketua DPRD Sultra, La Ode Tariala, mengaku, lega ketika melihat mahasiswa pulang dengan tenang meninggalkan pelataran gedung DPRD Sultra. Apa yang menjadi kekhawatiran, demo akan berakhir ricuh, tidak terjadi.
“Ini menjadi suatu kelegaan bagi kita. Tentunya, pemandangan sejuk yang kita lihat hari ini, adalah kerja bersama DPRD Sultra bersama Forkopimda dalam hal ini kepolisian, TNI dan juga Kabinda yang mana kami bersama-sama turun, menerima dan mendengarkan aspirasi mahasiswa dengan tenang dan damai,” katanya.
Saat tiba di kantor DPRD, mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Sultra La Ode Tariala, bersama Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, S.I.K., M.H, Danrem 143 HLO, Brigjend TNI, Raden Wahyu Sugiarto, Kabinda serta Dandim 1417/Kendari.
Kapolda Sultra, Irjen Pol Didik Widjanarko, mengatakan, akan memberikan yang terbaik dalam setiap pengamanan penyampaian aspirasi oleh mahasiswa, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengedepankan upaya persuasif. Dia pun memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang turun menyuarakan aspirasi ke gedung DPRD Sultra, yang tetap menjaga kondusifitas, sehingga pelaksanaan unjuk rasa berlangsung dengan aman.
“Saya ucapkan terima kasih pada saudara-saudara yang melaksanakan aksi dan menyampaikan aspirasinya dengan tenang dan tertib, sehingga aksi hari ini berlangsung kondusif,” ujarnya.
Kapolda Sultra, mengimbau, untuk saling menguatkan dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Bumi Anoa, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. (*)
Reporter : Indri










Komentar