IKA FPIK dan FPIK UHO Kolaborasi Tingkatkan pendidikan Anak Nelayan

Kendari, SATUSULTRA – Ikatan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (IKA FPIK) Universitas Haluoleo (UHO) serta dosen dan mahasiswa FPIK UHO berkolaborasi untuk meningkatkan pendidikan anak nelayan di Kota Kendari.

Untuk mencapai Hal itu, pada Jumat (17/11/2023) lalu, ketiganya melaksanakan sosialisasi tentang Program Belajar Luar Kelas melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Anak Pesisir di Aula Kelurahan Tondonggeu, Kota Kendari. Sosialisasi tersebut diikuti oleh puluhan nelayan yang memiliki anak putus sekolah, dosen FPIK UHO, pengurus IKA FPIK UHO, perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sultra, pengelola PKBM Anak Pesisir, pemerintah Kelurahan Tondonggeu dan pemuka masyarakat.

Perwakilan dari tim sosialisasi dan pendaftaran belajar bagi anak nelayan putus sekolah melalui PKBM dari FPIK UHO Dr.Irdam Riani mengatakan, keinginan untuk meningkatkan pendidikan anak nelayan di Kota Kendari, berangkat dari keprihatinan terhadap masih banyaknya anak nelayan putus sekolah.

“Keprihatinan tersebut juga terkonfirmasi melalui studi kasus mata kuliah Sosiologi tentang masih banyaknya anak nelayan di Kota Kendari yang putus sekolah, maupun yang memiliki pendidikan sebatas tingkat SMP,” ujar Irdam.

Para anak nelayan di kelurahan Tondonggeu. Mereka juga terancam putus sekolah jika tidak mendapat solusi antara pendidikan dan perekonomian keluarga. (foto : IKA FPIK UHO)

IKA FPIK UHO juga menggandeng HKTI Sultra sebagai mitra untuk meningkatkan pendidikan anak nelayan di Kota Kendari. Pada sosialisasi itu, HKTI yang diwakili oleh Ir.Hj.Rezki Bauna, M.Si juga mengkampanyekan pentingnya pendidikan bagi para anak nelayan.

“Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan pendidikan anak nelayan demi masa depan perikanan dan kelautan khususnya di Sulawesi tenggara,” ungkapnya.

Dr.Irdam Riani mengatakan tim sosialisasi terdiri dari Dr.Yasir Haya, Dr.Rosmawati, Bobby Ariadi M.Si, Desy Sriwulan,S.Pi, dan ia sendiri. Mereka merupakan dosen mata kuliah Sosiologi Jurusan Agrobisnis Perikanan, Ilmu Kelautan, Pengolahan Hasil Perikanan dan Program Studi Penangkapan Ikan yang juga menjadi pembicara dalam sosialisasi itu mengikutsertakan 8 mahasiswa untuk turut ambil bagian. Mereka sekaligus melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk mendaftarkan anaknya sebagai calon peserta ajar pada Program Belajar Luar Kelas.

Sementara itu, Supervisor Bidang Pengembangan SDM IKA UHO Komisariat FPIK Dr.Wa Iba mengatakan peningkatan SDM nelayan dan keluarganya sangat penting untuk menunjang pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan.

Apalagi ungkap dia, generasi muda nelayan yang putus sekolah ini masih berusia dibawah 30 tahun. Mereka selanjutnya akan menjadi pelaku utama dan tulang punggung pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan Indonesia dimasa depan.

“Oleh karena itu sangat penting mereka menyelesaikan pendidikan formal bahkan kalau perlu sampai ke perguruan tinggi,” jelas Wa Iba.

Farhan dan Fadlan, dua anak nelayan yang ditemui di tempat berbeda telah putus ekolah sejak kelas 2 SMA. Keduanya mengaku masih ingin bersekolah, namun harus berhenti karena membantu perekonomian keluarga.

Farhan dan Fadlan, si kembar anak nelayan yang telah putus sekolah untuk memabntu perekonomian keluarga. Mereka ingin kembali bersekolah namun tetap dapat membantu perekonomian keluarga. (fofo : IKA FPIK UHO)

Mereka berharap dapat secara fleksibel membantu perekonomian keluarga sekaligus menuntaskan pendidikan mereka.

“Kami mau belajar, tapi tetap mau bantu orang tua dan kami juga masih ingat-ingat pelajaran kami disekolah,” ungkap anak kembar itu.

Ketua Pengelola PKBM Anak Pesisir Hendra. S.Pd, M.Geo mengatakan apa yang menjadi harapan anak nelayan putus ekolah untuk tetap menempuh pendidikan dan membantu perekonomian keluarga merupakan hal yang harus diwujudkan PKBM.

“Ini menjadi tantangan bagi kami PKBM Anak Pesisir. Dengan dukungan berbagai pihak, mudah-mudahan kami dapat memenuhi hal tersebut,” ungkap Hendra. (*)

reporter : Indri

Please follow and like us:
Pin Share

Komentar