Kendari, SATUSULTRA – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Kendari membuat berbagai terobosan untuk memudahkan warga Kota Kendari memiliki kartu identitas dan dokumen kependudukan lainnya.
Selain membuat pelayanan terintegrasi dan mudah pada loket pelayanan di kantor Disdukcapil, dinas yang dipimpin Iswanto Donge itu juga membangun layanan berbasis digital untuk melayani masyarakat secara online.
Paket pelayanan terpadu secara tatap muka maupun online itu kata kepala Disdukcapil Kota Kendari Iswanto Donge, ditujukan untuk memudahkan masyarakat memiliki identitas kependudukan. Dengan segala kemudahan yang diberi, ia berharap masyarakat Kota Kendari yang belum memiliki kartu identitas, dapat terlayani sepenuhnya.
Apalagi saat ini ungkapnya, Disdukcapil telah melayani pembuatan Identitas Kependudukan Digital (IKD). IKD ini merupakan inovasi untuk memusatkan data kependudukan. Dengan IKD, maka Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) hingga kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terintegrasi menjadi satu.
Bagi masyarakat yang ingin mengurus, Iswanto menyarankan datang ke Mall Pelayanan Publik (MPP) di Balai Kota Kendari, atau melakukan aktivasi IKD melalui aplikasi yang telah tersedia di Play Store untuk masyarakat pengguna handphone Android, maupun App Store untuk pengguna Iphone.
“Bisa juga lewat aplikasi. Untuk mendapatkan layanan IKD, cukup mendownload aplikasinya melalui Play Store atau App Store dengan mengklik IKD. Lalu aplikasi itu diinstal,” bebernya, Rabu (26/6/2024).
Pada aplikasi IKD itu, masyarakat diminta untuk mengisi kolom nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), email dan nomor kontak. Untuk aktivasinya, harus mengakses barcode yang bisa diperoleh di loket Disdukcapil di MPP Balai Kota Kendari. Setelah mendapatkan barcode warga kemudian mendapatkan password untuk mengakses IKD yang dikirimkan melalui email masing-masing warga yang mendaftar.
“Kehadiran IKD juga membantu pemerintah dalam menghemat anggaran pencetakkan KTP elektronik karena sudah tidak memerlukan blangko,” ungkapnya.
Ia menjelaskan hingga saat ini, Kota Kendari masih menjadi daerah tertinggi di Sultra dalam hal aktivasi IKD. Hal tersebut salah satunya tercapai atas dukungan dari Disdukcapil Sulawwesi Tenggara yang juga melakukan aktivasi IKD pada instansi Pemprov Sultra, seperti RSUD Bahteramas.
Saat ini, aktivasi IKD di Kota Kendari telah mencapai 19 ribu warga. Namun Disdukcapil masih akan terus menggenjot aktivasi IKD dengan target 60 aktivasi pada akhir 2024.
“Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, targetnya kita melakukan aktivasi IKD terhadap masyarakat bisa mencapai 60 ribu,” tandasnya. (*/adv)
Komentar