Kendari, SATUSULTRA – Internal Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Partai Golkar Sultra tengah diterpa isu Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). Musdalub tersebut untuk mendongkel ketua DPD Golkar Sultra, Herry Asiku.
Menanggapi hal itu, Herry Asiku mengaku tak kaget. Ia menilai hal itu hanya isu liar murahan untuk memecah belah Golkar. Ia yakin isu tersebut lahir setelah Golkar Sultra tak merekomendasikan Haris Andi Surahman ke DPP Golkar sebagai Bacaleg DPR RI.
“Dia bernaung atas nama Golkar tapi dia mau pecah belah partai Golkar, sementara kader di Sultra sangat solid,” jelasnya, Rabu (13/9/2023).
Dia menyebut Musdalub bukan hal yang enteng untuk dilakukan. Ada aturan baku yang merumuskan situasi pelaksanaannya.
“Golkar itu partai yang moderen, partai yang memakai aturan. Musdalub itu ada mekanismenya apabila melanggar ADRT, diusulkan sekian DPD II, tapi ini tidak ada ada pelanggaran,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Sultra itu mengaku, dalam pleno partai Golkar Sultra tidak merekomendasikan nama Haris Andi Surahman ke DPP partai Golkar karena ia tidak melakukan sosialisasi di masyarakat bahwa akan maju di DPR RI.
“Kita liat dia tidak bergerak, tidak ada apa-apanya, sehingga kita mengambil kesimpulan bahwa dia tidak serius sehingga tidak bisa diusulkan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Sultra, Muhammad Basri menambahkan bahwa berdasarkan peraturan organisasi Partai Golkar diatur setiap kader yang melanggar diberikan teguran satu sampai tiga. Kemudian dipanggil untuk memberikan klarifikasi.
“Ini tidak ada pelanggaran tiba-tiba muncul Musdalub. Dan semua ketua DPD I di 17 Kabupaten/kota masih solid,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pleno internal, DPD Golkar sultra hanya mengusulkan enam orang ke DPP sebagai Bacelg DPR RI. Mekera adalah Ridwan Bae, Abdul Rahman Farisi, Sucianti Suaib Saenong, Ali Mochtar Ngabalin, Rusmin Abdul Gani dan Selfi Lamoe.
“Yang kita usulkan yang benar-benar bisa mendongkrak suara Golkar. Hasil Andi Surahman kita tau, dia pernah calon sehingga kita punya catatan sendiri,” tandasnya. (*)
reporter : Arysa
Komentar