Baubau, SATUSULTRA – Napak tilas perjuangan Lafran Pane mendirikan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dirangkai dalam sinema biopik berjudul Lafran. Film ini mengisahkan perjalanan Lafran sejak kecil hingga mendirikan HMI di Yogyakarta.
Film lafran tayang perdana serentak di bioskop pada 20 Juni 2024. Di Baubau, ratusan kader HMI menyerbu bioskop di salah satu pusat perbelanjaan untuk bersama menonton Lafran, Rabu (2/7/2024).
Pemutaran film pendiri HMI yang diproduksi bersama keluarga besar HMI dan KAHMI itu, turut dihadiri koordinator Presidium Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Nasional Waode Nurhayati, bersama pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Baubau, Mahasiswa HMI dan para simpatisan.
Koordinator Presidium Forum Alumni HMI Wati, Waode Nurhayati mengatakan keluarga besar “hijau hitam” tengah menegaskan kembali bahwa tujuan HMI yakni keumatan dan kebangsaan serta menerapkan nilai nilai Islam yang rahmatan lil’alamin.
“Nobar Lafran semalam yakni menghidupkan kembali serta menyegarkan kembali memori kita betapa besarnya perjuangan HMI,” ujar Waode Nurhayati, usai nobar Lafran.
Wanita yang kerap disapa WON itu menjelaskan bahwa, dari berdirinya HMI pada 5 Februari 1947 Hinga saat ini, merupakan ikhtiar pemuda himpunan mahasiswa Islam yang terus mengibarkan panji-panji Islam.
Tak hanya itu kata dia, film Lafran dapat menjadi momentum untuk terus menginspirasi HMI dan KAHMI untuk terus menjadi kader berkualitas dan loyal.
“Film Lafran sangat menginspirasi bagi kita semua, terutama bagi para generasi muda Hijau Hitam untuk tidak surut mengibarkan hijau hitam disegala Lini, sehingga bisa menjadi Rahmat bagi seluruh Alam,” pungkasnya. (*)
Reporter : Rahmad Butuni
Komentar