Kolaka, SATUSULTRA – Senin (11/7/2022), PT Antam UBPN Kolaka bersama Dinas Lingkungan Hidup Kolaka, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kendari, Kepala Desa Hakatutobu dan Komunitas KAPAL melaksanakan transplantasi terumbu karang di desa Hakatutobu, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian HUT Antam pada dan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juli. Peringatan hari lingkungan hidup sedunia, mengangkat tema internasional “only one earth” yang dijiwai secara nasional “satu bumi untuk masa depan”. Prinsip dan semangat ini merupakan tema yang digunakan pertama kali dalam konferensi PBB di Stockholm, Swedia pada tahun 1972. Lebih dari lima Dasarwarsa digaungkan semangat untuk menjaga bumi kita yang seyogyanya sebagai rumah kita sendiri.
Lebih dari sepertiga Bumi dipenuhi oleh lautan, dan di dalam lautan tersebut penuh dengan kehidupan yang harus dijaga. IUP PT Antam Tbk, UBPN Kolaka hampir memiliki coastal line yang membentang lebih dari 20 km dari tambang utara hingga tambang selatan. Hal ini juga yang menjadi perhatian dari Perusahaan untuk melestarikan ekosistem terutama di area pesisir.
Mine Environmental Management Asistant Manager PT Antam Tbk. UBPN Kolaka Charles Andrianto mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan di area seluas 100 x 100 meter yang berbentuk seperti keramba. Penduduk desa setempat memberi nama Wisata Keramba Hakatutobu.
“Kegiatan transplantasi menggunakan metode Spider Web yang tiap strukutur mampu menopang 18 bibit fragment karang. Selain itu juga dilakukan uji coba juga Vertikal Coral Nursery untuk membibitkan karang jenis Acropora dan Seriatopora. Adapun jumlah struktur yang dilepas oleh Manajemen PT Antam Tbk, dan Tamu Undangan dari Dinas Lingkungan Hidup serta BKSDA sejumlah 50 Struktur Spider Web dan 4 Vertikal Coral Nursery dengan total lebih dari 1.000 bibit fragment karang yang harapannya akan berkembang dalam 6 bulan sampai 1 tahun hingga beberapa tahun kedepan,” Jelas Charles Andrianto.
Seperti gayung bersambut hal ini dinilai positif oleh Dinas Lingkungan Hidup Kolaka serta Balai Konservasi Sumberdaya Alam. “Area Keramba ini akan kami daftarkan ke Program Kampung Iklim dan akan kita ikut sertakan dalam lomba Nasional”, dalam sambutan Dinas Lingkungan Hidup yang dibawakan Yusnaningsih A. Hamid.
Balai Konservasi Sumberdaya Alam yang diwakili oleh Bapak Laode Kaida juga menyampaikan bahwa event seperti ini dapat terus berlanjut dan akan menumbuhkan kesadaran mencintai lingkungan di masyarakat dan kami dari balai konservasi akan mendukung penuh upaya perlindungannya. Saran kami agar dari pemuda desa setempat untuk mendaftarkan secara legalitas nantinya satwa-satwa apa saja yang ada dalam area keramba ini agar dapat terdata di BKSDA.
General Manager PT Antam Tbk UBPN Kolaka mengatakan Antam sangat mendukung area keramba tersebut menjadi ikon Eco edu Wisata di Desa Hakatutobu Kabupaten Kolaka.
“Kami dari pihak Perusahaan juga mendukung penuh agar area keramba ini dapat menjadi ikon Eco edu Wisata di kabupaten Kolaka. Kami berharap agar momentum ini terus berlanjut sehingga dengan berkolaborasi antar stakeholder dan pemerintah daerah, dengan harapan Desa Hakatutobu ini akan berkembang dengan hadirnya PT Antam Tbk disini,” pungkas Nilus Rahmat.
Sementara itu ketua Komunitas Pemuda Pecinta Alam (Kapal) Hakatutobu, Amsyar mengatakan sangat mengapresiasi kepedulian Antam pada lingkungan hidup darat dan laut. Ia menurutkan, sejak tahun 2016, PT Antam Tbk melalui Antam Diving Club telah mengedukasi para pemuda pesisir di Hakatutobu untuk bersama menjaga ekosistem laut untuk keberlangsungan masa depan. “sehingga kami akhirnya sadar dan berupaya untuk merehabilitasi dan menjaga kelestarian ekosistem laut di desa kami,” serunya. (lin)
Komentar