Konawe Selatan, SATUSULTRA – Kepedulian Lukman Abunawas (LA) terhadap sesama sudah tak terhitung jumlahnya. Siapapun yang datang meminta bantuan padanya, pasti akan dibantu. Seperti baru-baru ini, seorang pemuda bernama Ipan mendapat uluran tangan dari calon Gubernur Sultra itu.
Kaki Ipan nyaris saja diamputasi. Cerita bermula sekitar 2 bulan lalu, dimana Ipan awalnya menginjak duri. Dia menganggap itu hanya duri biasa, yang dalam waktu beberapa hari akan sembuh. Ipan pun berusaha mengeluarkan duri dari telapak kaki kirinya. Tak dinyana, dampak dari tindakannya itu justru berakibat fatal. Kakinya menjadi infeksi hingga berujung pada operasi.
Masalah tidak selesai sampai disitu, kaki pemuda asal Kelurahan Punggaluku, Kecamatan Lainea, Kabupaten Konsel itu, justru kian parah. Bukannya sembuh pasca operasi, masalah baru malah muncul. Ipan yang sehari-hari tak punya pekerjaan tetap, tak bisa mengganti perban di kakinya. Sebab, ia tak punya biaya untuk mengganti perban. Dia pun hanya membiarkan kakinya itu selama berbulan-bulan berbalut kain kasa putih.
Singkat cerita, kondisi Ipan sampai di telinga Lukman Abunawas. Ia yang rajin mengulurkan tangannya membantu sesama tanpa pandang kasta, tergerak hatinya untuk membantu pemuda itu. Bersama tim LA Center, mantan Wagub Sultra itu, mendatangi rumah Ipan di Punggaluku, Rabu, 18 September 2024.
Setelah mendengar cerita singkat musibah yang menimpa Ipan, LA langsung memerintahkan anak buahnya untuk membawa Ipan ke Puskesmas terdekat, agar diganti perbannya. Menurut anggota tim LA, Ilham, dia bersama rekannya yang lain, menggotong Ipan ke mobil milik LA untuk diantar ke Puskesmas dan mendapat perawatan lebih lanjut.
“Awalnya dia injak duri. Dia cungkil-cungkil kasih keluar itu duri, lama-lama infeksi karena dia biarkan. Akhirnya 1 jari kakinya dipotong, tapi makin parah. Setelah itu dioperasi, tapi membusuk karena nda diganti perbannya. Dia tolong mi kasian bapak. Kita bawami di Puskesmas naik mobilnya bapak (LA),” urainya.
Dia menuturkan, jika saja informasi mengenai kondisi Ipan tidak sampai ke telinga LA, maka kemungkinan terburuk akan menimpa Ipan. Kakinya akan diamputasi, seperti penjelasan petugas yang menangani Ipan.
“Kita pergi antar, kita tunggui sampai selesai diganti perbannya karena nda ada keluarganya yang bisa antar. Kondisi orangtuanya juga nda memungkinkan untuk membayar biaya ganti perban. Kalau tidak diganti kasian itu perbannya, bisa-bisa diamputasi kakinya. Karena waktu kita angkat, sudah menetes-menetesmi itu nanahnya. Pulangnya mi itu setelah habis ganti perban, jatuh-jatuh itu nanah warna hitam,” tandasnya. (*)
Editor : Indri
Komentar