Kolaka, SATUSULTRA – Belakangan ini semakin marak terlihat kumpulan Anak Jalanan (Anjal) dan pengemis di beberapa titik di Kabupaten Kolaka. Hal itu membuat Bupati Kolaka H.Amri merasa resah. Sebab, kehadiran mereka di Kolaka, tidak mencerminkan kondisi daerah dengan sumberdaya melimpah.
Kehadiran Anjal dianggap kontradiksi dengan geliat pembangunan yang terus digenjot di Kolaka. Seolah, pemerintah gagal dalam melaksanakan tugasnya.
Yang membuatnya semakin resah karena disinyalir para Anjal tersebut bukan warga Kolaka. Mereka warga luar Kabupaten Kolaka yang memang datang untuk meminta belas kasih dari pengendara di perempatan lampu merah.
Iapun meminta Satpol PP untuk bertindak tegas terhadap Anjal di Kolaka. Jalanan harus bersih dari Anjal dan pengemis.
“Saya minta kepada Satpol PP, jangan ada lagi anak-anak (Anjal dan pengemis) di lampu merah,” ungkapnya, Jumat (16/5/2025).
Anjal dan pengemis inipun seolah bebal dengan peringatan pemerintah, sebab telah beberapa kali diamankan, namun mereka selalu kembali ke jalanan. Tapi hal itu kata H.Amri, bukan menjadi alasan untuk melakukan pembiaran. Patroli Satpol PP harus kembali digiatkan dengan sasaran anjal dan pengemis.
“Kalau dibilang (alasan) Satpol PP sudah beberapa kali melakukan patroli, yah memang itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk selalu mengingatkan dan mengingatkan terus,” katanya.
Pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kolaka ini juga mengakui bahwa anjal dan pengemis kadang lihai. Ketika tahu sedang ada patroli, mereka akan berhenti melakukan aksinya, namun segera kembali ke jalanan ketika patroli selesai.
“Mereka itu kalau lihat ada lampu mobil patroli, langsung “menghilang”. Jadi, Satpol PP juga tidak perlu terlalu repot, patroli saja terus di jalanan, mereka tidak akan berani kembali mengemis. Pol PP, patroli lah, ini (anjal dan pengemis di jalanan), tidak bagus kesannya,” tandas H.Amri. (*)
Reporter : Iki
Komentar