Wahyu Sulaiman Termuda, Muniarty Ridwan Anggota DPRD Sultra Tertua

Kendari, SATUSULTRA – Rapat perdana anggota DPRD Sultra, dimulai dengan agenda perkenalan diri dari masing-masing anggota, pada Rabu (9/10/2024). Dari acara perkenalan diri itu pula terungkap, Wahyu Sulaiman merupakan anggota termuda. Sedangkan anggota tertua, Muniarty M. Ridwan.

Wahyu Sulaiman, mengatakan, kendati dirinya masih terbilang muda sebagai anggota parlemen Sultra, namun dia akan membuktikan dirinya layak duduk di kursinya saat ini. Sebagai gen Z yang baru berusia 24 tahun, anggota Fraksi Demokrat itu, akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Sultra, terutama bagaimana mendapatkan kemudahan akses informasi bagi masyarakat terkait anggaran dan pemenuhan infrastruktur yang bisa menunjang kemajuan perekonomian.

Baginya, fungsi controlling, budgeting dan legislasi yang merupakan tugas, pokok dan fungsi anggota dewan, akan jadi prioritasnya dalam menjalankan amanah di Parlemen.

“Saya akan menjalankan tugas saya secara transparan dan akuntabel, karena khusus untuk itu, masih ada yang tidak dijalankan dengan baik. Terkait saya yang termuda, Alhamdulillah saya yang masih belia ini diberi kesempatan,” katanya.

Menurut putra tertua Endang SA itu, sudah saatnya generasi muda mengambil peran penting di semua lini kehidupan, baik itu pendidikan, bisnis, ekonomi maupun politik.

“Tahun 2025, kita akan memasuki generasi emas, dimana usia produktif di bawah 35 tahun itu, akan lebih banyak jumlahnya daripada mereka yang usia di atas 35 tahun. Kemudian, dari data terakhir yang saya baca, sekitar 52,7 persen adalah pemilih pemula. Secara statistik, sudah pasti harus menghasilkan pemimpin muda. Jadi saya pikir suatu keniscayaan. Terlepas saya yang terpilih, karena banyak faktor lain juga,” jelasnya.

Wahyu juga berterima kasih pada masyarakat Konawe Selatan (Konsel) dan Bombana yang telah memilih dan mengantarkannya menjadi anggota DPRD Sultra.

“Saya berterima kasih pada masyarakat Konsel dan Bombana, karena suara mereka saya bisa hadir di sini. Saya ingin menjadi perpanjangan tangan dan lisan mereka. Pemerataan dan kebutuhan dasar untuk masyarakat seperti infrastuktur jalan. Karena yang kita lihat, kondisi jalan-jalan kita, banyak menelan kerugian, bahkan kerugian jiwa dan mempengaruhi juga roda perekenomian karena infrastukrut sangat peting,” jelasnya.

Sementara itu, Muniarty M. Ridwan, yang menjadi anggota DPRD Sultra yang tertua, berfilosofi bahwa, usia hanyalah hitungan angka. Lebih dari itu, bermanfaat bagi daerah, adalah point utamanya. Terpenting, kata anggota Fraksi Indonesia Maju itu, mampu mengatur waktu dan menjalankan tugas sebagai anggota Parlemen dengan sebagik-baiknya serta mampu menyuarakan aspirasi masyarakat di Dapilnya, yakni Dapil Sultra III yang meliputi Kabupaten Butur, Muna dan Mubar.

“Jangan kita terpengaruh dengan usia tua, karena usia hanya hitungan angka. Tapi yang utama adalah, bagaimana semangat kita terjaga. Bagi saya, kita yang harus pandai atur waktu. Bukan waktu yang atur kita. Nanti kita kebingungan. Karena ada fungsi sebagai istri, ibu dari anak-anak, pendamping suami dan kegiatan pokok utama sebagai anggota dewan. Jadi harus pandai mengatur waktu. Bisa kacau kalau kita yang diatur waktu,” ujarnya.

Karena pandai mengatur waktu, sehingga itu juga yang bisa mengantarkan istri Bupati Butur tersebut, ke kursi parlemen untuk kali ketiga. Bahkan, konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat di Dapilnya, menjadi nilai plus bagi Muniarty di mata konstituennya di tiga kabupaten.

“Tentu Dapil dimana saya domisili yakni di Butur, paling banyak porsi. Tapi bukan berarti Muna dan Mubar tidak ya. Kalaupun saya tidak bisa penuhi tahun ini, ya tahun depanlah atau tahun berikutnya lagi, porsi untuk mereka. Saya kalau reses, menjaring aspirasi masyarakat. Apa yang jadi kebutuhan mereka, itulah yang menjadi program kerja saya di dewan, untuk memberikan bantuan pada mereka. Jadi tidak ada yang keluar dari aspirasi mereka, karena semua saya catat,” tandasnya. (*)

Editor : Indri

Please follow and like us:
Pin Share

Komentar