Kendari, SATUSULTRA – Ridwan Bae kembali terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam Pemilu Legislatif tahun 2024.
Hal itu berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan hasil pemungutan suara yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra pada Minggu (10/3/2024).
Diketahui secara total di 17 Kabupaten dan Kota, Ridwan Bae memperoleh suara pribadi sebanyak 84.440 suara. Sedangkan akumulasi suara Partai Golkar secara keseluruhan 149.778 suara. Dengan demikian mantan Bupati Muna dua periode itu dipastikan mengamankan satu kursi DPR RI dengan menempati kursi kelima dari enam kursi di Sultra.
Saat dikonfirmasi, Senin (11/03/2024), Ridwan mengatakan bahwa kemenangan ini adalah murni kemenangan rakyat. Pasalnya dirinya terpilih kembali di DPR RI tanpa menggunakan serangan fajar.
“Ini adalah kemenangan rakyat. Mereka memilih dengan hari nurani. Dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang telah mempercayakan saya kembali menjadi wakil rakyat di Senayan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sudah saatnya budaya berpolitik diubah ke arah yang lebih baik, nontransaksional. Setiap Caleg harus mengedepankan kualitas dan pengabdian mereka pada masyarakat, bukan tiba-tiba muncul dan “menyerang” masyarakat dengan sejumlah uang agar dipilih. Dan ini harus dibudayakan di Sultra.
“Konon kabarnya satu-satunya caleg yang tidak melakukan serangan fajar adalah saya bahkan seluruh caleg golkar lainnya tidak menggunakan uang. Dan ini harus menjadi contoh untuk Indonesia khususnya Bumi Anoa,” paparnya.
Politik transaksional ulas mantan Bupati Muna dua periode ini, akan membuat Caleg menjadi culas, karena membuat Caleg punya utang modal yang harus ia kembalikan. Itu akan berkonsekuensi terhadap kinerja Calegnya yang tidak maksimal.
“Fungsinya di dewan tidak akan berjalan sempurna, karena pasti akan mencari pengembalian modal,” ungkapnya.
Selain itu, Ridwan Bae menyampaikan bahwa politisi harus berintegritas, perhatian kepada masyarakat dan memiliki keseriusan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Itulah sebenarnya wakil rakyat yang harus dipilih, bebas dari politik transaksional
“Kalau tiba-tiba muncul hanya karena uang itu sangat berbahaya di indonesia. Akan lahir perwakilan rakyat yang tidak mumpuni,” tandasnya.
Untuk itu, ia berharap kedepannya, seluruh masyarakat Sultra agar memilih perwakilan di dewan atau pemimpin bukan karena serangan tetapi kualitas.
“Kami telah membuktikan diri sudah mewujudkan banyak program strategis dan menjawab aspirasi masyarakat, mulai dari bendungan Ameroro, puluhan ribu Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, dan program-program strategis lainnya,” tandas Ridwan Bae saat menyebut kinerjanya selama duduk di Senayan periode 2019-2024. (*)
Reporter : Arsya
Komentar