Kendari, SATUSULTRA – Kamar dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai diperhitungkan di forum nasional. Buktinya, pada pelaksanaan Forum Infrastruktur Wilayah (FIW) Sulawesi 2023, yang diadakan Kementerian Bappenas di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Kadin Sultra menjadi pembicara pada forum bergengsi yang diikuti KADIN se- Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) se- Indonesia, Kamis (21/9/2023).
Ketua KADIN Sultra, Anton Timbang, yang diwakili Direktur Eksekutif KADIN Sultra, Budi Amin, mengatakan, pada forum tersebut, dia membeberkan tentang komoditas unggulan di Sultra. Tambang terutama nikel, aspal Buton dan perikanan kelautan di Sultra, adalah potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang jadi primadona atau unggulan daerah.
“Kaitannya dengan infrastruktur dasar, tadi materi yang saya sampaikan bahwa, di Sultra ada 3 potensi unggulan yakni nikel, aspal di Buton dan potensi perikanan kelautan di Sultra,” katanya Via telepon seluler pada satusultra.com.
Dia menjelaskan, FIW diikuti oleh KADIN se- Sulawesi yakni Sulsel, Sulteng, Gorontalo, Sulbar, Sulut, Sulbar dan Sultra. Namun, tiga provinsi hadir secara online yakni Gorontalo, Sulbar dan Sulteng. Adapun KADIN yang menjadi narasumber hanya 3 provinsi yakni Sultra, Sulsel dan Sulut.
“Yang hadir secara langsung sebagai pembicara yaitu saya sendiri mewakili Ketua Umum Kadin Sultra, bapak Anton Timbang, salah satu wakil Ketua umum Kadin Sulsel dan Waketum Kadin Sulut,” jelasnya.
Menurut Budi Amin, Forum infrastruktur wilayah Sulawesi diselenggarakan oleh Bappenas. Di hadapan seluruh peserta, Direktur Eksekutif Kadin Sultra itu, mengurai hal yang jadi usulan Kadin Sultra. Dimana, infrastruktur dasar terkait percepatan pembangunan bandara di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), pengembangan Bandara Betoambari di Baubau dan percepatan pembangunan jalan Buton-Muna, merupakan tiga poin penting yang ia urai untuk kemudian masuk dalam perencanaan “buku biru” Bappenas. Nantinya, itu akan di tindaklanjuti pada forum koordinasi wilayah yang akan dilaksanakan di Gorontalo 25 s.d 27 September 2023.
Bappenas, kata dia, dalam menyusun draft perencanaan pembangunan untuk tahun 2024, lebih dulu mencari tahu usulan masing-masing provinsi, yang kemudian akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024. Sehingga khusus wilayah Sulawesi, potensi atau komoditas unggulannya penting untuk diketahui.
“Sulawesi ini menopang pembangunan IKN. Sulsel, Sulbar, Sulteng, Sulut dan Gorontalo serta Sultra, posisinya di bibir IKN. Sehingga memang ini dikemas sedemikian rupa oleh Bappenas yang sudah mulai menyusun konsep RPJM tahun 2024. Intinya, mendengar usulan dan masukan. Ada konsep hilirisasi pembangunan dan Bappenas juga mencari tahu potensi komoditas unggulan di setiap provinsi di seluruh Sulawesi. Sehingga konsep ini akan dimasukkan ke draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) NASIONAL taulhun 2024 s.d tahun 2025,” ungkapnya.
Adapun peserta di forum tersebut, selain Kadin dan anggota HIPMI, ada juga beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari 6 provinsi yakni Dinas Cipta Karya, Bappeda se-Sulawesi, Kadis perhubungan Se- Sulawesi, Kadis PUPR, perdagangan dan pertanian se-Sulawesi. (*)
editor : Indri
Komentar