Deteksi Dini Filariasis, Dinkes Koltim Gandeng Tiga Instansi

Kolaka Timur, SATUSULTRA – Dinas Kesehatan Kolaka Timur terus berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satunya melaksanakan Brugia Impact Survey (BIS) dengan kerjasama tiga instansi yakni Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Makassar, Dinkes Sultra dan Laboratorium Kesehatan Sultra.

Kepala Dinas Kehatan Koltim Ridwan Nasir mengatakan jalinan kerjasama tersebut dilakukan untuk mendeteksi penyebaran Filariasis (penyakit kaki gajah) di Koltim. Bersama tiga mitra tersebut, Dinkes Koltim melakukan pendeteksian filariasis pada masyarakat di 12 kecamatan di Koltim mulai Rabu (22/5/2024) hingga Rabu (29/5/2024).

Pemeriksaan kata Ridwan dilakukan pada 30 desa dan kelurahan dengan sasaran 30-50 jiwa perdesa.

BIS dilaksanakan dengan pengambilan darah pada malam hari untuk mendeteksi cacing filariasis pada warga. Survey dilakukan untuk menentukan apakah penduduk di wilayah sampling telah terbebas dari penyakit filariasis dengan angka target kurang dari 1 persen atau maksimal 3 orang positif terdapat cacing filariasis didalam tubuh.

Sesuai namanya lanjut Ridwan Nasir, kegiatan ini dilakukan malam hari di mulai dari pukul 22.00 sampai 02.00 WIB dini hari. Karena mikroorganisme cacing filariasis dalam darah paling aktif di malam hari. Kegiatan ini di Bantu oleh kepala desa, kepala dusun, petugas kesehatan desa/kader desa, Babinsa, Babinkantibmas dan Linmas.

”Ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan program Gemas atau Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat Kolaka Timur. Yang selalu ditekankan bapak bupati Abd Azis agar kita benar-benar terjun ke masyarakat melayani dengan baik,” ucapnya, Kamis (23/5/2024). (*)

Reporter : Dhery Hermansyah
Editor : Indri

Komentar