Kolaka, SATUSULTRA – Lima tahun terakhir, Dinas Kesehatan Kolaka mencatat jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus Infection/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) mencapai 110 kasus. Mirisnya, dalam sepekan terakhir, tercatat lima kasus baru.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kolaka, dr. Muhammad Aris, Kamis (19/10/2023) mengatakan jumlah penderita tersebut merupakan hasil rekapan dari beberapa Puskesmas di Kabupaten Kolaka.
“Per hari ini (Kamis) jumlahnya sudah 110 orang dinyatakan positif HIV. Laporan dari beberapa Puskesmas ada lima tambahan baru seminggu terakhir ini,” ungkap dr. Aris.
Aris mengatakan penderita HIV di Kolaka merupakan orang-orang berisiko tinggi, seperti wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) dan pengguna jarum suntik narkoba.
PSK sangat rentan menularkan HIV melalui gonta-ganti pasangan. Demikian pula dengan pengguna narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.
“Virus HIV yang masuk ke tubuh penderita melalui perpindahan darah, misalnya penggunaan narkoba jenis suntik yang memakai jarum suntik secara bersama-sama. Apabila ada satu yang positif HIV maka yang lain bisa tertular. Kemudian penularan lewat hubungan seksual kepada PSK yang berganti-ganti pasangan atau hubungan sesama jenis laki-laki dengan laki-laki itu banyak yang positif HIV,” jelasnya.
Tak hanya mengancam orang-orang berisiko tinggi, penularan HIV juga mengancam kelompok orang berisiko rendah seperti ibu hamil dan pengidap TBC. Mereka terdeteksi melalui hasil skrining kesehatan saat mendapat penanganan medis di Puskemas dan rumah sakit.
“Seluruh ibu hamil dan penderita TBC diskrining HIV saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan beberapa diantara mereka ada yang positif HIV,” ujar dr. Aris.
Mirisnya kata dr. Aris, beberapa ibu hamil positif HIV, mengaku tidak pernah menjalin hubungan dengan orang lain, atau mengkonsumsi narkoba. “Beberapa ibu hamil kami temukan di Kolaka ini positif HIV, tapi tidak pernah keluar rumah. Tapi ternyata penyakit ini dibawakan oleh suaminya,” tandasnya. (jar)
Komentar