Kolaka, SATUSULTRA – Jumlah infeksi Human Immunodeficiency Virus Infection/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) yang mencapai 110 orang di Kabupaten Kolaka, memantik keprihatinan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kolaka. Ketua IDI Kolaka dr.Hakim Nur Mampa memastikan IDI terus bergerak untuk menekan penyebaran HIV/AIDS.
Saat ini kata dr.Hakim, IDI Kolaka melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan memberikan edukasi mengenai bahaya dan cara pencegahan HIV/AIDS. Sosialisasi melibatkan para pelajar dan lembaga pemerintahan.
“Kami IDI berkerjasama dengan Dinas Kesehatan dan pihak sekolah rutin melakukan edukasi mengenai bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan kepada anak-anak sekolah. Karena yang bisa kita lakukan saat ini adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan tentang penyakit itu. Sehingga ketika masyarakat tahu penyakit itu, maka mereka diharapkan bisa melakukan untuk pencegahan untuk dirinya sendiri,” kata dr. Hakim, Minggu (22/10/2023)
Disisi lain, dr. Hakim yang juga Ketua Komisi III DPRD Kolaka itu juga terus mendorong seluruh stake holder, utamanya Pemkab Kolaka untuk memasifkan langkah pencegahan HIV/AIDS.
“Pertama harus gencar melakukan promosi kesehatan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini. Kedua, melalui program nasional yaitu semua ibu hamil itu diperiksa HIV untuk secara dini. Kemudian ketiga yang perlu dilakukan pemerintah sekarang adalah HIV itu pintu masuknya melalui narkoba. Maka tidak bisa hanya program HIV saja, tapi harus simultan program itu,” jelasnya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih menjaga pola hidup sehat.
“Kami menghimbau kepada masyarakat jangan melakukan hubungan seksual kalau bukan pada pasangannya, hindari penggunaan narkoba, hidup sehat dan rajin melakukan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Ia menjabarkan, penularan HIV umumnya terjadi melalui tiga cara yakni, melalui hubungan seksual, transfusi darah (penggunaan jarum suntik) dan penularan dari ibu ke anak.
“HIV yang banyak sekarang bukan lagi lewat transfusi darah, tapi pengguna jarum. Jadi kalau banyak pengguna narkoba, maka HIV/AIDS juga naik. Dan memang Kolaka ini rawan untuk penularan HIV, karena Kolaka daerah terbuka yang bisa diakses lewat darat, udara, dan laut. Dan Kolaka daerah pertambangan, sehingga potensi penyakit ini sangat rawan dibawa oleh luar yang datang bekerja di pertambangan,” tandasnya. (jar)
Komentar