Konawe, SATUSULTRA – Sampah dan warga masih jadi 2 hal yang tak terpisahkan di Kabupaten Konawe. Betapa tidak, jika kita melintasi jalur provinsi sepanjang jalan di Kabupaten Konawe atau tepatnya di depan pasar Wawotobi, maka kita akan disuguhkan pemandangan yang kumuh dan kotor akibat tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan. Belum lagi bau busuk yang menusuk hingga ke hidung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konawe, Herianto S. Wahab, saat dikonfirmasi, tak menampik hal tersebut.
“Memang masyarakat kita ini masih kurang kesadarannya dalam membuang sampah. Padahal sudah sering kita himbau, sudah sosialisasi dan kita juga sudah sampaikan ke lurah-lurahnya, terkait jam-jam pengangkutan sampah dari personil kami, tapi tetap saja terulang. Masih saja kita temukan warga yang buang sampah di pagi hari. Harusnya kan itu di malam hari, sampahnya sudah dibawa ke bak sampah,” katanya saat ditemui di tuang kerjanya, Rabu (30/3/2022) kemarin.
baca juga : Kompleks Perkantoran Konawe Akan Direvitalisasi
Akibat dari ketidaktaatan warga dalam mematuhi waktu, kata dia, wilayah yang tadinya sudah dibersihkan oleh personil DLH, kembali kotor akibat tumpukan sampah rumah tangga.
“Personil kita turun lapangan itu, subuh sampai pukul 07.30 atau paling lambat pukul 08.00 Wita. Itu batas mereka mengangkut sampah dari bak sampah ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA di Kelurahan Mataiwoi. ” jelasnya.
Menurut mantan Kabag Humas Konawe itu, karena pola buang sampah yang tidak mengikuti waktu yang telah ditentukan DLH Konawe, sehingga masih tampak di beberapa kelurahan atau kecamatan, tumpukan sampah yang seolah-olah belum diangkut. Padahal, faktanya tidaklah demikian.
“Armada sudah jalan, baru lagi itu sampah dibuang warga. Ini kan polanta saja yang tdk teratur. Saat saya ke Filipina, bagus sekali kotanya. Kalau saya jalan pagi, jam 6.00 itu sudah aktifitas. Paling lambat sekali jam 7.00, sudah nda ada sampah keliatan di TPS. Karena begitu malam, mereka buang sampah malam. Ini yang jadi kendala karena kesadaran masyarakat yang kurang. Nda ada beban bahwa sebenanya ini urusan kita semua,” tandasnya.
Kasi Kebersihan dan Limbah B3 DLH Konawe, Ilham jaya SP, menambahkan, setiap hari ada 8 armada yang turun setiap hari mengangkut sampah. Dimana dalam satu armada truk pengangkut sampah, terdiri lima orang yakni empat awak dan satu sopir. Tapi sopir ini pun, juga bekerja menaikkan sampah ke atas truk.
“Cuma kita punya armada ini sudah bolong-bolong baknya. Sehingga kenapa lambat pengangkutannya, ya itu tadi alasannya. Personil kami itu mengangkut sampah di Kecamatan Wawotobi, sebagian Kecamatan Anggaberi karena ada pasar, Kecamatan Unaaha keseluruhan, Kecamatan Uepai sebagian dan Kecamatan tongauna sebagian. Sebenarnya kalau armada cukup, kita tambah wilayah,” tandasnya. (ind)
Komentar