Tirawuta, SATUSULTRA – Pj.Bupati Kolaka Timur, Sulwan Abunawas bertekad untuk membangkitkan kembali kakao sebagai komoditas unggulan kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Hal itu ia tunjukkan saat berdialog bersama petani di kegiatan Bupati Menyapa Petani, di gedung olahraga Lambandia, Senin (16/5/2022).
“Untuk mencapai hal tersebut, harus dilakukan pengembangan perkebunan melalui pemberdayaan masyarakat petani, penumbuhan petani milenial, penguatan kelembagaan petani, pengembangan kelembagaan (penyedia agro-input), pengolahan hasil, pemasaran dan penyedia jasa, serta pengembangan iklim investasi yang kondusif,” ujarnya.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, dinas perkebunan dan hortikultura diminta melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh petani dalam mengembangkan dan meningkatkan produktivitas kakao.
Hasilnya, diketahui produktifitas ditingkat petani relatif rendah disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Selain itu, pengelolaan tanaman yang belum sempurna, serta penanganan pasca panen yang kurang baik juga turut menjadi penyebabnya.
baca juga : Lantik Pj Sekda, Pj Bupati Koltim Ingatkan Pentingnya Inovasi
Menyikapi kendala yang dihadapi petani, maka Pemkab Koltim memberikan program bantuan komoditi perkebunan maupun komoditi hortikultura. “Pemerintah daerah juga memberikan program kegiatan sarana dan prasarana pendukung berupa jalan produksi, pupuk organik serta alat pasca panen tanaman perkebunan melalui dana APBD kabupaten Kolaka timur,” terangnya.
Ia membeberkan, wilayah pengembangan beberapa komoditas di Koltim sangat luas. Diantaranya, kakao seluas 61.440 hektar, kelapa 2.432 hektar, lada 2.984 hektar, pala 31,75 hektar, cengkeh 2.471 hektar, bawang merah 2 hektar, tomat 76 hektar, cabai rawit 63 hektar dan cabai besar 42 hektar.
Dengan potensi lahan tersebut, Kementerian Pertanian melalui Dirjen Perkebunan telah menunjuk Koltim sebagai salah satu daerah penempatan lokasi kegiatan icare. Program ini akan berjalan selama lima tahun dengan target luasan 1.000 hektar untuk kegiatan untuk intensifikasi dan peremajaan tanaman kakao.
Sulwan menyebut pengembangan dan pembangunan perkebunan bukan hanya tanggung jawab Pemkab semata. Dibutuhkan pula keterlibatan lembaga-lembaga ekonomi yang telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, seperti Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera (LEM Sejahtera). “Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat khususnya LEM Sejahtera sebagai wadah perkumpulan petani, dapat memberikan dampak positif terhadap kegiatan perekonomian masyarakat, demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Kolaka timur yang berkeadilan,” tandasnya. (aba)
Komentar