Kolaka, SATUSULTRA – Partai Amanat Nasional (PAN) pernah menjadi “raja” parlemen di Kolaka. Selama dua periode yakni 2009-2014 dan 2014-2019, kursi ketua DPRD Kolaka dikuasai politisi PAN, Parmin Dasir. Periode 2019-2024 ini, PAN digeser partai Gerindra sebagai penguasa baru parlemen Kolaka. PAN hanya berhasil mengamankan posisi Wakil ketua DPRD.
Namun ketua DPD PAN Kolaka Parmin Dasir menolak menyatakan itu sebagai kemunduran. Sebab, PAN mencatat raihan suara tertinggi dari empat Daerah Pemilihan (Dapil) di Kolaka. Saat Pilcaleg 2019, PAN mengantongi total 15.830 suara, lebih banyak dari partai Gerindra yang mengantongi 15.348 suara.
Parmin mengatakan meski PAN mengumpulkan suara terbanyak, namun hanya mendapatkan posisi wakil ketua DPRD karena sistem pembagian kursi menggunakan metode sainte league. Sistem sainte league menguntungkan partai yang berhasil mengumpulkan margin suara terbesar pada satu Dapil. Pada Pilcaleg 2019, suara PAN pada empat Dapil tersebar merata, tidak seperti Gerindra yang mengumpulkan suara mayoritas di Dapil I Kolaka.
“Sebenarnya kita tidak gagal, tidak menurun, karena kita masih partai peraih suara terbanyak, hanya kita kalah karena sistem penghitungan suara,” ungkap Parmin, Rabu (13/4/2022).
Meski demikian ia mengakui PAN harus berbenah menyambut Pilcaleg 2024. Seluruh elemen partai diminta untuk menyesuaikan diri dengan metode sainte league. Ia bertekad membawa PAN kembali menguasai parlemen Kolaka pada Pilcaleg 2024. “Target kita menang. Kembali jadi ketua DPRD,” tutup Parmin. (lin)












Komentar