Media Kepercayaan Publik, Pembentuk Karakter Bangsa

Kendari, SATUSULTRA – Peran media dalam memberitakan suatu peristiwa, sangat penting. Karenanya di peringatan bulan bencana ini, suatu organisasi non pemerintah, Yayasan Skala Indonesia, menggandeng jurnalis di Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui workshop  yang mengambil tema “Mencari Peran Jurnalis Untuk Pengurangan Risiko Bencana” Sekaligus Peluncuran Loka Nusa, menghadirkan Abdul Muhadi, PhD (Kepala Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Yos Hasrul (Green Press) dan Tri Nurmala Ningrum (Yayasan skala Indonesia), bertempat di Kota Kendari, Jumat (13/10/2023).

Abdul Muhadi dalam pemaparannya mengatakan, media pembentuk karakter bangsa. Bagaimanapun suatu peristiwa atau penindakan dalam suatu bencana dilakukan, tanpa adanya media, maka informasi tidak akan sampai ke masyarakat. National building, kata dia, tidak hanya edukasi formal, tapi lebih pada visual naratif seperti yang ada pada media.

“Data situasi gempa di Jepang, mulai tahun 2010 hingga 2018, trust atau kepercayaan publik itu ada pada pemerintah dan media. Jadi benarlah bahwa, media sangat penting dalam suatu bangsa dan negara,” katanya.

Muhadi yang mengambil konsentrasi kebencanaan saat studi S3 di Jepang, mencontohkan saat gempa di Ngeri Sakura terjadi, bagaimana media dan pemerintah saling berlomba menampilkan kepercayaan terhadap publik. Makanya, kata dia, jika pemahaman bahwa media merupakan pembentuk karakter bangsa, Muhadi sepakat untuk itu. Dapat dibuktikan saat media di Jepang menampilkan data dan fakta di lapangan saat tsunami terjadi. Makanya, data dalam angka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemberitaan media di tahun 2010, ada di angka 36 persen. Tak jauh dari tingkat kepercayaan terhadap pemerintah yang ada di angka 42 persen.

“Tingkat kepercayaan masyarakat, hanya media dan pemerintah yang dapat menyajikan informasi akurat mengenai penanggulangandan penanganan bencana,” tandasnya.

Sementara, Yos Hasrul dari Green Press mengatakan, terkait kebencanaan yang terjadi, media membutuhkan advokasi yang lebih mendalam dalam menyajikan informasi ke khalayak. Green Press selaku organisasi non pemerintah yang memang concern terhadap isu lingkungan, hendaknya menggandeng media atau jurnalis, dalam menyajikan data. Sehingga bisa tumbuh kesadaran kolektif yang bisa membawa perubahan besar terhadap isu lingkungan di Sultra. (*)

editor : Indri

Please follow and like us:
Pin Share

Komentar