Konawe, SATUSULTRA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra), meresmikan jalan dan Jembatan, di Desa Rawua, Kecamatan Sampara, yang sebelumnya telah dilakukan perbaikan.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua DPD Gerindra Sultra, Andy Adi Aksar disaksikan, Ketua DPC Gerindra Konawe Harmin Ramba, para pengurus Partai Gerindra Sultra bersama ratusan warga setempat, Senin (30/9/2024).
Salah seorang tokoh masyarakat, Agus Salim mengungkapkan sangat bangga jalan yang menghubungkan beberapa desa sudah bisa dilalui.
“Sudah berapa tahun masyarakat sangat mendambakan jalan ini, Ahamdulillah, tadi pagi ini saya sengaja pagi pagi naik bahwa mobil mengantar istri ke kebun hanya memakan waktu 10 menit untuk pulang,” ungkapnya.
Ia mewakili masyarakat kelurahan Bao-bao, Desa Totombe, Desa Puuloro, dan Desa Bondoala, menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Gerindra yang menginisiasi perbaikan jalan tersebut.
“Khususnya, kepada segenap pengurus Gerindra baik dari pusat, provinsi, maupun tingkat kabupaten Konawe,” ujarnya.
Sementara, Ketua DPD Sultra Andy Adi Aksar yang akrab disapa Triple A dalam sambutannya, menyampaikan apa yang dilakukan Gerindra merupakan ucapan terima kasih Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Ini adalah ucapan presiden terpilih kita, karena kabupaten Konawe pada Pilpres 80 persen telah memenangkan bapak presiden Subianto,” ungkapnya.
Dengan selesainya jalan dan jembatan ini, ia berharap agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Pesan bapak presiden terpilih Prabowo Subianto, jangan jauh- jauh dari masyarakat, susah senang harus berada ditengah -tengah masyarakat,” ucapnya.
“Insyaallah Konawe akan jauh berubah dari sebelumnnya, dan selaku ketua Gerindra, saya akan berusaha menghadirkan presiden terpilih Prabowo Subianto di Sulawesi Tenggara ini,” pungkasnya.
Perbaikan jalan Rawua – Puuloro, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), sepanjang 1.7 Kilometer. Jalan Rawua – Puuloro ini dibangun pada tahun 2015 dan putus pada tahun 2019. Selama kurun waktu empat tahun jalan tersebut tidak bisa dilalui lagi oleh masyarakat setempat. (*)
Reporter : Dhery Hermansyah
Komentar