Kendari, SATUSULTRA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara, mengajak media untuk bersama mengawasi jalannya pemilihan gubernur wakil gubernur Sultra. Hal itu berlangsung dalam forum yang dinamai Rapat Konsolidasi Stakeholder, bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (25/9/2024).
Kabag Hukum, Humas dan Datin Bawaslu Sultra, Rizky Olivia Abunawas, mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut yakni terciptanya koordinasi dan kerja sama yang baik antara Bawaslu dan media dalam mengawal Pilkada serentak.
“Media memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan, berkaitan dengan tugas dan fungsi Bawaslu dalam melakukan pengawasan tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara serentak,” katanya.
Menurut Olivia, kegiatan tersebut diharapkan melahirkan koordinasi dan kerja sama yang baik antara Bawaslu dengan media, untuk menciptakan persepsi atas pesan yang disampaikan.
Dengan begitu, kinerja Bawaslu dapat terpublikasi ke masyarakat, dalam melakukan pengawasan pemilihan serentak tahun 2024. Media juga dapat menjadi pemantau jalannya Pilkada untuk kemudian diindaklanjuti oleh Bawaslu.
Sementara itu, Kadiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sultra, Heri Iskandar mengatakan bahwa saat ini sudah masuk dalam tahapan pilkada serentak. Ada beberapa riak yang jadi perhatian Bawaslu dan yang paling rentan yakni isu SARA dan Hoax.
“Mari kita bersama menangkal isu SARA dan hoax dalam pilkada serentak ini. Karena akan merusak tatanan kemasyarakatan. Dikesempatan ini, kami berharap semua pimpinan media dapat membersamai Bawaslu Sultra, baik provinsi maupun kota. Mari kita bersama-sama menangkal isu hoax dan SARA di Pilkada ini. Karena ini lebih rawan daripada netratlitas ASN,” ujarnya.
Kodir Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sultra, Bahari yang juga membuka kegiatan dengan tema “Konsolidasi Bawaslu Bersama Media dalam Rangka Pemilihan Serentak tahun 2024”, mengatakan, Rabu (25/9/2024) menjadi hari pertama kampanye pilkada serentak tahun 2024, baik Pemilihan bupati/Walikota maupun Pemilihan gubernur Sultra. Karenanya, kata dia, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik di wilayah masing-masing dengan adanya pemberitaan dari media.
“Tugas kami mengawasi jalannya pilkada, tapi kami juga memiliki kemampuan terbatas dalam melakukan pengawasan. Kami berharap media berperan aktif mengawal dan memberikan informasi awal tentang dugaan pelanggaran, agar Bawaslu segera menindaklanjuti. Kami sudah menerima beberapa informasi awal, misalnya di Konawe dan Buton Utara, yang akan segera kami tindaklanjuti,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Bawaslu menggunakan peta kerawanan untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi masalah selama Pilkada berlangsung.
“Dengan peran aktif media dan Bawaslu, kita berharap proses Pilkada dapat berjalan bersih dan lancar,” tandasnya. (*)
Editor : Indri
Komentar