Kolaka, SATUSULTRA – PT Antam Tbk UBPN Kolaka bersama Komunitas Pecinta Alam Lat (Kapal) membuat Coral Nursery dan transplantasi terumbu karang di desa Hakatutobu, kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Sabtu (8/7/2023). Kegiatan ini melibatkan masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan sumber daya hayati perairan laut di desanya.
Kepala Desa Hakatutobu Ruslan mengungkapkan, semua pihak mestinya mulai memikirkan kondisi sumber daya pesisir laut yang dari tahun ke tahun terus mengalami degradasi akibat tekanan pembangunan dam kebutuhan industri.
Kata dia, kepedulian masyarakat terhadap pelestarian ekosisitem pesisir dan laut merupakan modal besar dalam menunjang jaminan sumber kehidupan manusia di masa yang akan datang.
Dia mengapresiasi upaya Antam yang selalu aktif terlibat dalam pelestarian ekosistem pesisir laut di desa Hakatutobu. Menurutnya, keberpihakan Antam terhadap pelestarian lingkungan, utamanya di kecamatan Pomalaa sudah maksimal. Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan terus menerus oleh perusahaan tersebut terhadap aktifitas pelestarian lingkungan yang dilaksanakan oleh masyarakat Hakatutobu.
“Harapannya, semua pihak mulai bertanggungjawab atas pelestarian terumbu karang, karena itu tempat hidup ikan-ikan kecil. Ini tantangan bagi kita semua untuk bekerjasama menjaga kelestarian ekosistem laut,” ujar Ruslan.
Dia juga mengingatkan agar semua pihak bekerjasama menekan laju peningkatan penggunaan sampah plastik yang secara langsung turut mengancam upaya masyarkat menjaga kelestarian pesisir laut.
“Sampah-sampah ini memang tidak diperkirakan, mereka datang tanpa diundang. Apabila sampah ini sudah masuk ke pesisir-berkumpul, akan menjadi sumber penyakit bagi manusia serta ekosistem yang ada di laut kami ini,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Mining Operation Support Senior Manager PT Antam Tbk UBPN Kolaka, Andik Yudiarto berharap agar pembuatan Coral Nursery dan transplantasi terumbu karang tersebut bermanfaat bagi keberlanjutan sumber kehidupan masyarakat, serta dapat menunjang upaya pemulihan ekosistem laut desa Hakatutobu dengan cepat.
Mine Environment Management Assistant Manager PT Antam Tbk UBPN Kolaka Charles Andrianto menambahkan, kegiatan transplantasi terumbu karang di desa Hakatutobu telah dilakukan Antam bersama Komunitas KAPAL Kolaka sejak tahun 2016 lalu. Saat itu mereka masih menggunakan metode meja dan coral bits sebagai media pembibitan karang, hingga tahun 2018.
“Lalu pada tahun 2021 kami mulai menggunakan metode baru, yakni rangka struktur spider, mirip jaring laba-laba. Di sini kita dapat pengetahuan baru, bahwa dengan metode ini, peluang hidup terumbu karang jauh lebih baik. Dan ada beberapa spesies memang pada saat kita uji coba, itu berhasil tumbuh. Seperti, Acropora, Porites dan ada dua spesies lagi yang bisa tumbuh survive di perairan laut,” jelas Charles.
“Pada hari ini, kita akan melepas 4 coral nursery yang harapannya akan menjadi sumber bibit karang baru di pesisir desa Hakatutobu,” imbuhnya. (rls)
Komentar