Kendari, SATUSULTRA – Kabupaten Kolaka kembali menunjukkan kelasnya sebagai “pabrik” santri di Sulawesi Tenggara. Pada penutupan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) ke-28 Tingkat Sultra, yang dipimpin Wakil Gubernur Hugua, Kabupaten Kolaka diumumkan sebagai juara umum.
Wagub Sultra, Hugua menegaskan pentingnya menjadikan STQH sebagai momen penguatan nilai keislaman, bukan sekadar perlombaan seremonial.
“STQH bukan sekadar ajang lomba, tapi momentum spiritual untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menumbuhkan generasi Qur’ani yang cinta Al-Qur’an dan Hadis,” ungkapnya, usai menyerahkan piagam dan hadiah kepada kontingen STQH Kolaka yang diterima Wakil Bupati H.Husmaluddin, Kamis (26/6/2025) malam.
Sementara itu, Kabag Kesra Pemkab Kolaka H. Syaifuddin Mustaming mengatakan, pada kegiatan seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara ke-28 tahun 2025, Kolaka meraih juara umum usai mengumpulkan total nilai 187. Adapun total nilai ini merujuk pada perolehan kejuaraan baik medali emas, perak, perunggu sampai harapan 1, 2, dan 3.
Ia mengungkapkan, cabang atau golongan yang berhasil meraih poin itu antara lain hafalan 1 Juz dan Tilawah yang mendapatkan medali emas, kemudian hafalan 10 Juz putra medali emas, 20 Juz putri juga meraih emas, lalu di 30 Juz putra, cabang lomba hafalan hadist yang golongan 500 hadist tanpa sanad putra juga medali emas, kemudian ada juga yang medali perak.
“Nah, dari perolehan itu Kolaka meraih 6 emas, kemudian 2 perak, 2 perunggu, kemudian ada 3 yang harapan 1, lalu 3 yang harapan 2, dan 2 orang yang harapan 3. Dari raihan itulah kemudian mendapatkan total nilai 187,” ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut pria yang akrab disapa Ustadz Pudo ini, kontingen Kolaka memang mempersiapkan diri secara maksimal. Sebelum STQH tingkat provinsi, Pemkab Kolaka melakukan pemusatan latihan selama tiga hari, dengan menghadirkan pelatih internasional yakni KH. Muhammad Ali, kemudian tiga pelatih bertaraf nasional yang domisili Kendari. Baik pelatih di Tilawah atau seni baca Al-Quran. Kemudian pelatih hafalan Al-Quran dan pelatih dari hafalan hadis.
“Prestasi ini bukan akhir dari segalanya. Menyongsong STQH tingkat nasional, kami berharap para kafilah dapat menjaga stamina dan meningkatkan kapasitas sumber daya. Kemudian tidak kalah pentingnya jangan pernah takabur,” tandasnya. (*)
Reporter : Indri
Komentar