Kolaka, SATUSULTRA – Perayaan HUT Sultra ke 61 tahun 2025, akan menandai momen penting bagi pemerintahan Bupati Kolaka H.Amri dan pasangannya Wakil Bupati Kolaka H.Husmaluddin. Pasangan berakronim Beramal itu, akan melaunching dua program unggulan yakni tenunan adat eksklusif Sangia Mekongga dan Kartu Beramal, saat rangkaian perayaan HUT Sultra ke 61.
Bupati Kolaka Amri menjelaskan tenunan adat eksklusif merupakan kreasi Dekranasda Kolaka yang memadukan motif tradisional Sangia Mekongga dengan ikon khas Kolaka yakni cengkeh.
“Ini adalah karya istimewa. Tenunan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga mengangkat potensi lokal Kolaka. Tahun ini, kami memilih cengkeh sebagai tema utama karena Kolaka adalah penghasil cengkeh terkemuka,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).
Sedangkan kartu Beramal yang akan dilaunching merupakan wujud dari janji politik yang ia lontarkan saat Pilkada lalu. Kini, janji itu ia wujudkan bahkan sebelum 100 hari masa kerjanya sebagai bupati Kolaka. Kartu Beramal yang akan dilaunching tersebut terdiri dari Kartu Pintar Beramal yang ditujukan untuk bantuan pendidikan, Kartu Sehat Beramal untuk kesehatan gratis, Kartu Lansia Beramal kepada para lansia, Kartu Tani Beramal untuk para petani yang diantaranya untuk ban tuan pupuk dan benih, serta kelima, Kartu Nelayan Beramal untuk para nelayan.
“Di momen HUT Sultra ini kami akan melaunching kartu Beramal ini,” tegas Bupati Amri.
Ia menjelaskan, adapun bantuan yang masuk dalam kartu pendidikan yang bakal diserahkan yakni Seragam sekolah yang terdiri dari baju, sepatu, tas, buku dan pulpen. Sedangkan Kartu Sehat Beramal merupakan layanan kesehatan gratis bagi yang tidak terdaftar BPJS.
“Data penerima sudah diverifikasi. Kami pastikan bantuan tepat sasaran,” ungkapnya.
Launching dua program ini menjadi bukti keseriusan Pemda Kolaka dalam melestarikan budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini baru awal masih banyak program lain yang akan kami hadirkan,” jelasnya.
Launching program Beramal itu akan dimeriahkan dengan tari kolosal yang mengisahkan kedatangan Larumbalangi ke Kolaka. Tari tersebut merupakan penghormatan terhadap leluhur masyarakat Kolaka.
“Kami ingin generasi muda terus melestarikan warisan budaya ini,” tandas Amri. (*)
Reporter : Iki
Komentar