Tim Dosen FEB UHO Helat Pelatihan Digitalisasi Pertanian Palawija di Sindang Kasih

Konawe Selatan, SATUSULTRA – Petani saat ini sudah harus melek dengan teknologi agar dapat meningkatkan inovasi olahan hasil tani dan memperluas pemasaran produk. Hal itulah yang diberikan oleh tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (UHO) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Muh. Yani Balaka, SE., M.Sc., Agr, saat melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKMI-UHO) bertema “Digitalisasi Pertanian Palawija sebagai Produk Unggulan Desa Sindang Kasih untuk Meningkatkan Perekonomian Berbasis SDGs dan Asta Cita”.

Bersama anggota tim Prof. Dr. Rostin, SE., MS, Dr. Asrip Putera, SE., M.Si, Dheavivi Ayu Dian Pebrian, SE., M.Ec.Dev, dan Surianti, SE., M.Si, mereka membeberkan kepada perangkat desa, BUMDes, Koperasi Merah Putih, kelompok tani, ibu-ibu PKK, serta pemuda karang taruna desa Sindang Kasih, Kecamatan Ranomeeto Barat, Konawe Selatan, tentang strategi memperkuat ekonomi lokal melalui penerapan digitalisasi pada sektor pertanian palawija khususnya dalam pencatatan hasil panen, pemasaran produk, serta peningkatan inovasi olahan hasil tani.

Selama kegiatan berlangsung, masyarakat mendapatkan pelatihan tentang manajemen usaha, literasi keuangan digital, pemasaran berbasis marketplace, dan inovasi produk unggulan desa. Tim dosen juga memperkenalkan aplikasi digital sederhana berbasis Android untuk pencatatan panen yaitu Platform Tani Link untuk membantu pencatatan keuangan Petani dan guna untuk memperoleh informasi tentang pertanian melalui aplikasi digital.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Muh. Yani Balaka, SE., M.Sc., Agr menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan desa digital yang berdaya saing.

“Melalui digitalisasi pertanian, kami ingin membantu masyarakat tidak hanya dalam meningkatkan hasil panen, tetapi juga dalam mengelola dan memasarkan produk secara efisien. Kami berharap Desa Sindang Kasih bisa menjadi contoh bagi desa lain di Sulawesi Tenggara dalam mewujudkan ekonomi desa yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu Dheavivi Ayu Dian Pebrian, SE., M.Ec.Dev, selaku anggota tim pemateri menyampaikan bahwa digitalisasi pertanian bukan sekadar penggunaan teknologi, tetapi juga merupakan strategi menuju kemandirian ekonomi desa sesuai arah Sustainable Development Goals (SDGs) dan visi Asta Cita pemerintah.

“Dengan literasi digital dan penguatan kelembagaan desa, masyarakat Sindang Kasih dapat menjadi pelaku ekonomi yang mandiri dan adaptif terhadap era digital,” ungkapnya.

Program ini diharapkan menjadi model desa digital berbasis pertanian yang dapat direplikasi di wilayah lain di Sulawesi Tenggara. Selain memberikan dampak ekonomi, kegiatan ini juga memperkuat nilai sosial berupa kolaborasi dan gotong royong antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah desa.

Kepala Desa Sindang Kasih, Bapak Ahmad Supena, S.I.P menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim dosen IESP FEB UHO atas kegiatan ini.

“Kami merasa terbantu sekali, karena program ini membuka wawasan masyarakat kami untuk memanfaatkan teknologi. Petani dan pelaku UMKM kini mulai memahami pentingnya pencatatan digital, kemasan modern, serta promosi melalui marketplace. Ini langkah besar bagi kemajuan desa kami,” tuturnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam mendukung pengentasan kemiskinan (SDG 1) dan peningkatan pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi (SDG 8).

Selain itu, program ini juga berkontribusi terhadap pelaksanaan Asta Cita pemerintah, yaitu memperkuat ekonomi rakyat berbasis potensi desa dan pemberdayaan masyarakat lokal. Seluruh peserta berkomitmen untuk melanjutkan penerapan teknologi digital dalam kegiatan pertanian dan kewirausahaan desa. (*)

Reporter : Indri

Please follow and like us:
Pin Share

Komentar