Kendari, SATUSULTRA – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) telah melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) pada puluhan titik yang tersebar di Kota Lulo sejak Januari hingga awal April 2024.
Kepada Disketapang Kota Kendari, Abdul Rauf mengatakan, sejak awal tahun, pihaknya sudah menyelenggarakan GPM sekira 30 titik guna membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
“Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat kami berusaha terus melakukan GPM ini,” katanya saat GPM di Terminal Penunjang Dapu Dapura, Kelurahan Dapu Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, GPM ini nantinya bermuara pada terkendalinya angka inflasi di Kota Kendari, yang memengaruhi tatanan harga kebutuhan hingga barang dan jasa di ibu kota Sultra tersebut.
Terbaru, Disketapang Kota Kendari sedang menyelenggarakan GPM di Terminal Penunjang Dapu Dapura, Kelurahan Dapu Dapura, Kecamatan Kendari Barat. GPM ini dilakukan secara serempak di 38 provinsi di Indonesia.
Pada GPM tersebut, Disketapang Kendari bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sultra dengan menghadirkan sekira 10 distributor kebutuhan pokok. GPM tersebut menyediakan berbagai jenis kebutuhan pangan, mulai dari sayuran, ikan, telur, gula, minyak, hingga beras.
“Kalau untuk harga, apabila dilihat dari antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, berarti kondisi harga sekarang, masyarakat masih bisa jangkau,” imbuhnya.
Meski begitu, Abdul Rauf tidak memungkiri masih ada beberapa komoditas yang masih cukup mahal seperti beras. Tetapi, pemerintah terus berupaya menekan harga beras dengan mengeluarkan beras SPHP.
“Nah kami turunkan beras SPHP ini sebagai penyeimbang harga beras supaya yang lain bisa ikut turun. Beras ini sudah kami salurkan hingga ke kelurahan-kelurahan di Kota Kendari,” bebernya.
Abdul Rauf juga menambahkan, harga cabai yang beberapa waktu terakhir sempat melonjak tinggi, dia mengeklaim sudah bisa menjual cabai Rp40 ribu per kg di GPM tersebut.
“Kalau di akhir 2023 itukan menyentuh harga Rp100 ribuan, kini sudah bisa kita jual di harga Rp40 ribu,” tandasnya. (*/adv)
Komentar