Konawe, SATUSULTRA – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Konawe dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba Senin (8/1/2024).
“Kunjungan menteri Pertanian di Konawe ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan saya minggu lalu, terkait dengan dukungan terhadap Kabupaten Konawe sebagai city Branding yang namanya kota Padi,” katanya.
Sehingga, kata Pj Bupati, mana sih yang disebut dengan kota padi itu, tentunya kita harus dapat dukungan infrastruktur.
“Kalau kita mengharapkan dari APBD, tentunya berat bagi kita” kata kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ia juga menyebutkan bahwa lokasi kunjungan Menteri Pertanian ini di Desa Puroda, Kecamatan Tongauna Utara pada hari Kamis (11/7/24).
Selain itu, Pj Bupati juga menyebutkan bahwa kunjungan Menteri Pertanian RI akan memberikan beberapa bantuan diantaranya bantuan pencetakan sawah, Alsintan, peternakan sapi, bantuan bibit komoditas padi dan jagung, pupuk
Untuk sawah yang produktif di Kabupaten Konawe, kata dia ada sekitar 29.000 Ha dari potensi kita 118.000 Ha.
“Kalau kita inginkan Kabupaten Konawe dengan brand sebagai kota padi, minimal kita optimalkan di angka 50.000 Ha. Tetapi kedepan, 118.000 Ha ini tergarap semua,” ujarnya.
Menurutnya, kalau 118.000 Ha ini potensi sawah kita digarap secara optimal, maka kedepannya ia berencana akan membuat BUMD Bidang pangan.
“BUMD Bidang Pangan ini, saya sudah laporkan ke Kementerian terkait dan ini merupakan nilai yang baik,” jelasnya.
Kalau sektor tanaman pangan kita kuat, kata harmin maka ini sangat linear dengan city branding sebagai kota padi. Jadi, kita tidak perlu mengandalkan sector lain seperti sector pertambangan.
“coba kita hitung dalam 1 Ha hasilnya 8 ton. 8 ton dikali luas sawah dan dikurangi biaya produksi dan dua kali musim tanam, itulah uang yang akan beredar di Kabupaten Konawe,” jelasnya.
Lanjut, bahkan kedepan kata dia, kita ada ada inovasi 3 kali musim tanam. Jika ini berhasil dilakukan 3 kali musim tanam dengan potensi 100.000 Ha, tidak perlu sector lain diandalkan
“Sektor pangan sudah bisa mensejahterakan masyarakat Konawe, lapangan kerja akan tersebar secara merata dengan asumsi sector pertanian kita tidak berbicara dari hulu melainkan hilirisasi industry dari sector pertanian,” tutupnya. (*)
Reporter : Dhery Hermansyah
Konawe, SATUSULTRA – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Konawe dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba Senin (8/1/2024).
“Kunjungan menteri Pertanian di Konawe ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan saya minggu lalu, terkait dengan dukungan terhadap Kabupaten Konawe sebagai city Branding yang namanya kota Padi,” katanya.
Sehingga, kata Pj Bupati, mana sih yang disebut dengan kota padi itu, tentunya kita harus dapat dukungan infrastruktur.
“Kalau kita mengharapkan dari APBD, tentunya berat bagi kita” kata kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ia juga menyebutkan bahwa lokasi kunjungan Menteri Pertanian ini di Desa Puroda, Kecamatan Tongauna Utara pada hari Kamis (11/7/24).
Selain itu, Pj Bupati juga menyebutkan bahwa kunjungan Menteri Pertanian RI akan memberikan beberapa bantuan diantaranya bantuan pencetakan sawah, Alsintan, peternakan sapi, bantuan bibit komoditas padi dan jagung, pupuk
Untuk sawah yang produktif di Kabupaten Konawe, kata dia ada sekitar 29.000 Ha dari potensi kita 118.000 Ha.
“Kalau kita inginkan Kabupaten Konawe dengan brand sebagai kota padi, minimal kita optimalkan di angka 50.000 Ha. Tetapi kedepan, 118.000 Ha ini tergarap semua,” ujarnya.
Menurutnya, kalau 118.000 Ha ini potensi sawah kita digarap secara optimal, maka kedepannya ia berencana akan membuat BUMD Bidang pangan.
“BUMD Bidang Pangan ini, saya sudah laporkan ke Kementerian terkait dan ini merupakan nilai yang baik,” jelasnya.
Kalau sektor tanaman pangan kita kuat, kata harmin maka ini sangat linear dengan city branding sebagai kota padi. Jadi, kita tidak perlu mengandalkan sector lain seperti sector pertambangan.
“coba kita hitung dalam 1 Ha hasilnya 8 ton. 8 ton dikali luas sawah dan dikurangi biaya produksi dan dua kali musim tanam, itulah uang yang akan beredar di Kabupaten Konawe,” jelasnya.
Lanjut, bahkan kedepan kata dia, kita ada ada inovasi 3 kali musim tanam. Jika ini berhasil dilakukan 3 kali musim tanam dengan potensi 100.000 Ha, tidak perlu sector lain diandalkan
“Sektor pangan sudah bisa mensejahterakan masyarakat Konawe, lapangan kerja akan tersebar secara merata dengan asumsi sector pertanian kita tidak berbicara dari hulu melainkan hilirisasi industri dari sector pertanian,” tutupnya. (*)
Reporter : Dhery Hermansyah
Komentar